Jumat, 19 Februari 2016

Mengenal Madu lebih jauh



Kata Madu pasti sudah akrab melekat di telinga kita. Semua orang sudah mengetahui cairan manis yang berwarna keemasan dan punya banyak manfaat madu ini. Yang salah satunya  adalah manfaat madu untuk wajah Madu sudah digunakan sejak jaman dahulu oleh nenek moyang kita, bahkan sebelum nenek moyang kita ada pun manusia sudah mengkonsumsi madu. Mendapatkan madu juga membutuhkan perjuangan yang tidak mudah dan waktu yang tidak sebentar. Karena tempat tinggal madu ini berbeda-beda, tapi kebanyakan berada di atas pohon yang tinggi. Selain itu kita harus menghadapi beribu-ribu lebah yang melindungi sarangnya itu. Tetapi perjuangan yang berat tersebut terbayarkan setelah kita mendapatkan madu tersebut. Dan juga puas karena mendapatkan manfaat yang berlimpah dari madu. 

Di indonesia banyak sekali perusahaan pengemas madu yang jual madu asli murni tanpa campuran. Kalu madu rasa saya sendiri kurang tahu apakah perusahaanitu jual madu asli murni tanpa campuran. Karena dilihat dari nama dan banyaknya rasa. Tentu itu mengindikasikan madu itu sudah ditambahi rasa.

Madu juga mempunyai sejarah yang panjang. Selama beratus-ratus tahun medu sudah dimanfaatkan oleh manusia. Bahkan di era mesir kuno, madu sudah diperjual belikan namun denngan harga madu murni asli tersebut sangat mahal. Sehingga hanya orang tertentu yang bisa membeli dan mengkonsumsinya. Madu juga telah digunakan sebagai bahan makanan untuk kebutuhan sehari-hari pada saat itu. Dalam ritual adat pun, madu juga digunakan untuk persembahan kepada dewa-dewa. Ada beberapa bukti bahwa madu sudah digunakan selama berabad-abad  silam, seperti ditemukannya lukisan di dalam goa berlokasi di  goa Afrika dan goa Spanyol. Dalam lukisan itu digambarkan beberapa orang yan sedang mengumpulkan madu dari sarang lebah dan lebah sedang mengelilingi orang tersebut. 

Lalu ada juga di mesir, orang-orang dimesir menggunakan madu sebagai pemanis alami pada makanan ataupun masakan. Mereka juga menggunakan madu sebagai alat pembayaran yang cukup tinggi nilainya, karena waktu itu madu masih agak sulit untuk dicari. Dalam agama islam, madu juga disebutkan di dalam Al-Qur’an yaitu pada surat  An Nahl. Tepatnya di ayat  68-69 yang artinya berbunyi ‘Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit, di pohon kayu dan di beberapa tempat yang dibuat oleh manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang sudah di mudahkan. Kemudian dari perut lebah itu keluar minuman (madu) dengan berbagai macam warna, di dalamnya terkandung obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang seperti itu terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi manusia yang berpikir’.

Pada zaman itu, orang yang mengkonsumsi madu adalah orang-orang kaya atau orang yang terkemuka dan orang yang dianggap derajatnya lebih tinggi. Sehingga orang biasa tidak bisa mengkonsumsi madu karena harganya yang mahal. Orang-orang kelas menengah kebawah mencari madu dihutan-hutan atau dipoon-pohon tanpa harus membelinya, selain itu mereka juga bisa menjualnya kepada orang lain. 

Karena semakin sulitnya mencari madu di alam liar, maka seiring berjalannya waktu, madu mulai dikembangkan dengan cara budidaya. Karena jika mengandalkan hasil alam, akan sulit untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan madu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar